Ternyata Kulit Manggis Lebih Bernilai dari Buahnya, Ini Alasannya!

Manggis (Garcinia mangostana) merupakan buah tropis populer yang terkenal dengan cita rasanya yang manis dan menyegarkan. Di balik kelezatan daging buahnya, ternyata bagian yang sering dianggap limbah, kulit manggis, menyimpan potensi manfaat yang jauh lebih besar, terutama dalam bidang kesehatan dan industri herbal. Studi dalam beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa kulit buah manggis mengandung nilai ekonomi dan farmakologis yang signifikan.

Baca juga:

• Apakah Kulit Semangka Bisa Dimakan? Ini Manfaat Tersembunyinya!
• Memakai Plastik UV Bisa Merubah Rasa Buah? Ini Penjelasannya
• Mengapa Cokelat Berbahaya bagi Hewan Peliharaan seperti Kucing dan Anjing?

Salah satu komponen aktif kulit manggis yaitu xanthone, dikenal memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi. Xanthone memiliki berbagai sifat farmakologis, seperti antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antibakteri, hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu jenis xanthone yang paling banyak ditemukan dalam kulit manggis adalah alpha-mangostin, yang telah diteliti mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan menekan radikal bebas dalam tubuh.

Karena potensi manfaatnya yang besar, kulit manggis kini banyak diolah menjadi produk kesehatan, seperti kapsul herbal, teh kulit manggis, ekstrak cair, hingga bahan dasar kosmetik. Industri pengolahan herbal memanfaatkan limbah kulit ini sebagai bahan baku bernilai tinggi, menjadikannya komoditas baru yang diperhitungkan di pasar lokal dan internasional.

Tak hanya dari sisi kesehatan, pengolahan kulit manggis juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani dan pelaku UMKM di sektor agribisnis. Dengan teknologi sederhana, kulit manggis yang semula dibuang kini dapat dikeringkan dan diekstrak untuk dijual sebagai produk setengah jadi atau produk siap konsumsi. Hal ini menciptakan peluang usaha baru sekaligus mendukung prinsip pertanian berkelanjutan yang minim limbah.

Dengan demikian, anggapan bahwa hanya daging buah manggis yang bernilai kini mulai tergeser. Kulit manggis, yang dulu hanya dibuang, ternyata menyimpan khasiat dan peluang besar, baik untuk kesehatan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi berbasis tanaman lokal. Maka tak heran jika kulit manggis kini disebut sebagai permata tersembunyi dari dunia tropis.