Raspberry mungkin terlihat sederhana buah kecil berwarna merah cerah yang sering muncul di atas kue atau tercampur dalam smoothie. Namun siapa sangka, di balik tampilannya yang manis dan mungil itu, raspberry menyimpan cerita yang tak banyak diketahui orang. Buah ini bukan hanya sekadar pemanis visual, tapi juga menyimpan banyak keunikan menarik yang layak disimak.
Baca juga:
- 5 Buah yang Wajib Dikonsumsi Penderita Darah Tinggi
- Pohon-Pohon ini Bisa Menangis Saat Musim Panas!
- Buah Keriput Ini Ternyata Kaya Antioksidan, Tapi Hampir Tak Dikenal!
Pertama-tama, kamu mungkin mengira raspberry adalah satu buah utuh. Padahal secara teknis, itu bukan satu buah, melainkan kumpulan dari buah-buah kecil yang disebut drupelets. Setiap "bintik" pada permukaannya adalah buah mini dengan biji sendiri. Dengan kata lain, sekali menggigit raspberry, kamu sedang memakan puluhan buah kecil sekaligus. Menarik, kan?
Yang lebih mengejutkan lagi, raspberry bukan hanya hadir dalam warna merah. raspberry memiliki banyak warna dan nutrisi yang berbeda-beda. Masing-masing warna punya karakter rasa dan kadar nutrisinya sendiri. Raspberry hitam, misalnya, cenderung lebih kuat rasanya dan mengandung lebih banyak antioksidan. Nah warna kuning biasanya bertekstur lembut dan manis. Sayangnya, karena jenis ini lebih langka, tak banyak orang yang tahu kalau raspberry sebenarnya beraneka warna.
Dari sisi botani, raspberry punya saudara dekat yang mungkin tak terduga: mawar. Ya, raspberry adalah bagian dari keluarga Rosaceae, alias keluarga tanaman mawar. Itulah mengapa tanaman raspberry juga memiliki batang berduri, meski tidak seindah bunga mawar. Hubungan "keluarga" ini menjelaskan kenapa raspberry bisa memiliki aroma halus yang khas dan rasa yang menyenangkan.
Kalau menilik sejarah, raspberry ternyata telah lama digunakan sebagai tanaman obat, bahkan sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Selain buahnya yang kaya akan vitamin C dan senyawa antioksidan, daunnya juga kerap dikeringkan dan dijadikan teh herbal. Teh daun raspberry diyakini mampu membantu meredakan nyeri haid dan memperkuat rahim, terutama menjelang persalinan. Khasiatnya ini masih dipercaya hingga kini, bahkan banyak ibu hamil modern yang rutin mengonsumsinya.
Namun, meski bergizi dan penuh manfaat, raspberry juga punya kelemahan: mudah sekali rusak. Buah ini sangat sensitif dan cepat membusuk jika tidak disimpan dengan benar. Bahkan dalam suhu ruang, teksturnya bisa berubah hanya dalam waktu sehari. Itulah sebabnya raspberry yang dijual di pasaran sering kali sudah dibekukan, agar nutrisinya tetap terjaga dan tahan lama.
Di balik semua fakta itu, ada satu hal lagi yang mungkin membuatmu tersenyum: di Eropa zaman dahulu, raspberry dianggap sebagai simbol cinta dan kesuburan. Warna merah menyala dan bentuknya yang lembut membuatnya diasosiasikan dengan gairah dan kehangatan. Tak heran jika dalam seni dan puisi abad pertengahan, raspberry sering hadir sebagai lambang cinta yang dalam dan manis.
Akhirnya, raspberry bukan hanya buah kecil penambah rasa. Ia adalah warisan alam yang menyimpan keunikan dari segi bentuk, warna, sejarah, hingga manfaat kesehatannya. Mungkin sudah saatnya kita melihat raspberry bukan hanya sebagai topping cantik, tapi sebagai buah istimewa yang layak mendapatkan perhatian lebih.
Posting Komentar