Buah namnam (disebut juga naminam/namu-namu) adalah buah khas tropis yang kini keberadaannya semakin langka di pasaran dan alam liar. Buah ini memiliki bentuk unik menyerupai keriput besar dengan kulit berwarna cokelat kehijauan saat matang. Ciri khasnya terletak pada rasa asam menyengat dan aroma khas yang cukup kuat, menjadikannya favorit sebagai bahan rujak atau sambal di sejumlah daerah di Sumatra dan Kalimantan. Meskipun tampilannya kurang menarik bagi sebagian orang, buah ini menyimpan banyak manfaat yang belum banyak diketahui publik.
Baca juga:
- Air AC Bisa Jadi Penyiram Sayur? Cek Dulu Bahaya yang Jarang Diketahui!
- 5 Buah yang Wajib Dikonsumsi Penderita Darah Tinggi
- Pohon-Pohon ini Bisa Menangis Saat Musim Panas!
Tanaman namnam tumbuh dalam bentuk pohon kecil yang cukup adaptif terhadap berbagai jenis tanah dan cuaca. Dahulu, keberadaan tanaman ini kerap terlihat baik di area pemukiman maupun di kawasan hutan sekunder dekat perkampungan. Karena kemampuannya bertahan tanpa perawatan intensif, pohon namnam pernah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal sebagai sumber buah musiman yang murah dan bergizi. Sayangnya, kini tanaman ini semakin langka karena minimnya budidaya dan perubahan preferensi masyarakat terhadap buah-buah yang lebih umum atau berpenampilan lebih menarik.
Dari sisi gizi, buah namnam mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi, serta senyawa antioksidan alami yang bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Zat tanin dan flavonoid yang terkandung diduga mampu meredakan peradangan dan melawan bakteri. Tak hanya buahnya, daun dan batang tanaman namnam juga digunakan dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat setempat, terutama untuk mengatasi gangguan pencernaan dan sariawan.
Kendati memiliki potensi manfaat yang besar, buah namnam belum mendapatkan tempat yang layak di pasar buah modern. Kurangnya promosi, minimnya pengetahuan masyarakat, serta keterbatasan dalam distribusi membuat buah ini semakin terpinggirkan. Di beberapa daerah, bahkan sudah sulit menemukan bibit atau pohon namnam di pasaran. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pelestarian tanaman lokal yang kaya nilai gizi dan budaya.
Pelestarian buah-buahan seperti namnam tidak hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai bentuk upaya merawat warisan kuliner dan obat tradisional nusantara. Dukungan dari komunitas lokal, akademisi, serta kebijakan pertanian berkelanjutan dapat membantu mengangkat kembali buah namnam ke permukaan. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin buah keriput yang dulu dianggap biasa ini akan menjadi primadona baru dalam tren pangan fungsional masa kini.
Posting Komentar