Mitos vs Fakta, Benarkah Pare Bisa Menurunkan Gula Darah?

pare

Pare, si pahit yang kerap dicemooh di meja makan, perlahan mulai naik panggung dalam dunia kesehatan. Bukan karena rasanya yang menggoda jauh dari itu melainkan karena reputasinya yang disebut-sebut dapat menurunkan kadar gula darah. Di banyak keluarga, bahkan segelas jus pare sudah dianggap ‘obat’ alami untuk diabetes. Tapi, apakah semua itu benar? Atau sekadar cerita warisan yang belum tentu berdasar?

Baca juga:

Mari kita bongkar perlahan, dengan kepala dingin dan tanpa perlu membuang sendok. Tidak semua yang pahit menyakitkan. Pare adalah contoh paling nyata. Di balik rasa getirnya, tersembunyi kandungan yang tidak bisa diremehkan. Pare mengandung senyawa-senyawa yang cukup unik nama-namanya terdengar seperti tokoh fiksi ilmiah: charantin, polipeptida-p, dan vicine. Efeknya seperti insulin dan dapat mengatur kadar gula darah.

Akan tetapi, jangan buru-buru menganggap pare sebagai pengganti obat medis. Meski beberapa penelitian menyebutkan bahwa pare berpotensi membantu menurunkan gula darah, efeknya tidak serta-merta instan, dan tentu tidak bisa berdiri sendiri. Ia bekerja pelan, bertahap, dan sangat bergantung pada kondisi tubuh masing-masing.

Kalian bisa minum jus pare setiap hari. Realitanya, tubuh manusia bukan mesin yang bisa di-reset semudah itu. Jika pola makan masih kacau, tidur berantakan, dan aktivitas fisik minim, satu gelas pare pun tidak akan banyak berarti. Jadi, apakah pare membantu? Ya, tapi bukan satu-satunya solusi. Ia bukan ramuan ajaib. 

Menariknya, sebelum dibuktikan oleh sains modern, pare sudah lebih dulu digunakan oleh masyarakat tradisional sebagai bahan ramuan herbal. Di beberapa daerah di Indonesia, pare bukan hanya dimakan sebagai sayur, tapi juga diperas, direbus, dan dijadikan ramuan minum. Kearifan seperti ini menunjukkan bahwa pengalaman rakyat tak boleh diremehkan. Namun, tetap perlu disandingkan dengan pemahaman medis agar tidak menjadi bumerang bagi kesehatan.

Jadi, mitos atau fakta? Jawabannya: ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya. Pare memang punya potensi membantu mengontrol gula darah. Tapi ia bukan dewa penyelamat. Ia bukan alasan untuk berhenti minum obat, atau makan seenaknya lagi. Dia adalah teman yang baik untuk kalian yang mau memulai hidup sehat. Jika Anda siap berdamai dengan rasa pahitnya, pare mungkin akan menunjukkan sisi manisnya bukan di lidah, tapi di hasil.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama