Selada (Lactuca sativa) adalah sayuran daun yang banyak diminati karena rasanya segar dan teksturnya renyah. Kandungan air dan seratnya yang tinggi menjadikan selada sebagai pilihan sehat dalam menu harian. Kini, menanam selada tidak lagi membutuhkan lahan luas. Dengan metode hidroponik sederhana, siapa pun dapat membudidayakan selada di rumah, bahkan di area yang terbatas seperti balkon atau teras.
Baca juga:
Metode hidroponik adalah teknik menanam tanpa tanah yang menggunakan larutan nutrisi sebagai media tumbuh. Untuk menanam selada secara hidroponik, dibutuhkan beberapa alat dasar seperti wadah tanam (bisa dari botol bekas), net pot, media tanam seperti rockwool, larutan nutrisi AB Mix, dan tentu saja benih selada. Proses dimulai dari penyemaian benih di rockwool yang telah dilembapkan, kemudian ditempatkan di tempat gelap hingga berkecambah.
Setelah benih tumbuh, bibit dipindahkan ke net pot dan diletakkan di atas wadah berisi larutan nutrisi. Pastikan bagian bawah rockwool menyentuh larutan agar akar bisa menyerap zat hara dengan optimal. Penempatan sistem hidroponik sebaiknya berada di lokasi yang mendapatkan sinar matahari minimal 4 jam per hari, atau dapat menggunakan lampu LED khusus tanaman jika di dalam ruangan.
Lakukan penggantian larutan nutrisi secara rutin setiap 5 hingga 7 hari selama fase pertumbuhan. Selain itu, pH larutan juga harus dijaga antara 5.5 hingga 6.5 untuk mendukung penyerapan nutrisi secara maksimal. Perawatan rutin seperti menjaga kebersihan wadah dan memeriksa hama juga penting dilakukan meski hidroponik cenderung lebih bersih dari tanah.
Pada budidaya hidroponik, selada mencapai tahap panen optimal dalam rentang waktu 30 hingga 40 hari pasca penyemaian. Proses pemanenannya fleksibel, baik dengan ekstraksi seluruh tanaman maupun pemotongan selektif bagian basal. Dengan metode ini, masyarakat dapat memproduksi sayuran sehat secara mandiri di rumah, sekaligus menghemat pengeluaran dan mendukung pola hidup sehat serta ramah lingkungan.
Posting Komentar