Buah Khas Indonesia yang Jarang Diketahui Gen Z

gen z

Indonesia adalah negeri tropis yang kaya akan buah-buahan unik, eksotis, dan sarat manfaat. Sayangnya, seiring waktu dan derasnya arus globalisasi, banyak buah lokal mulai dilupakan oleh generasi muda, khususnya Gen Z. Buah-buahan impor seperti apel, stroberi, dan anggur kini lebih sering terlihat di meja makan, sementara kekayaan lokal perlahan menghilang dari ingatan kolektif.

Baca juga:

Berikut ini beberapa buah khas Indonesia yang mulai jarang dikenal, namun memiliki nilai gizi dan sejarah budaya yang tinggi:

1. Duwet (Jamblang)

duwet

Buah ini memiliki kulit ungu pekat dengan cita rasa unik, perpaduan manis, asam, dan sentuhan kelat. Kandungan antioksidannya tinggi dan diyakini bermanfaat untuk menjaga kestabilan glukosa darah. Dahulu sering tumbuh liar di pekarangan rumah dan dinikmati anak-anak desa.

2. Kecapi

kecapi

Berbentuk bulat dengan kulit kuning dan daging buah asam-manis. Memiliki wangi yang unik dan kandungan vitamin C yang melimpah. Buah ini sering dijadikan campuran rujak atau dimakan langsung dengan garam.

3. Rambai

rambai

Buah ini memiliki daging buah berwarna putih transparan dengan cita rasa manis yang diimbangi sentuhan asam segar. Sering diolah menjadi manisan atau dimakan segar. Kaya serat dan bermanfaat untuk pencernaan, namun kini sulit ditemukan di kota besar.

4. Menteng

menteng

Buah ini memiliki kemiripan fisik dengan duku, hanya saja ukurannya lebih kecil dan cita rasanya lebih asam. Menteng kaya vitamin dan antioksidan, tapi kini semakin langka karena jarang dibudidayakan.

5. Ceremai

ceremai

Buah kecil berbentuk bulat bergerigi dengan rasa asam yang khas. Sering dijadikan manisan, asinan, atau campuran sambal. Ceremai membantu melancarkan pencernaan dan kaya vitamin C.

Mengenalkan kembali buah-buahan lokal ini kepada generasi muda bukan hanya soal menjaga warisan kuliner, tapi juga memperkuat ketahanan pangan dan mendukung petani lokal. Konsumsi buah asli negeri sendiri adalah bentuk cinta terhadap alam dan budaya Indonesia.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama