Hampir Punah, Tapi Kandungannya Disebut Bisa Lawan Radikal Bebas!

buah tampoi

Indonesia, khususnya Kalimantan, menyimpan banyak jenis buah endemik yang belum banyak dikenal masyarakat luas. Salah satu buah langka yang tumbuh liar di hutan tropis adalah tampoi (Baccaurea macrocarpa), sejenis buah eksotis yang memiliki bentuk menyerupai manggis dan duku, namun dengan ciri khas tersendiri. Tampoi merupakan buah yang bernilai ekologis sekaligus ekonomis, namun sayangnya keberadaannya semakin jarang dijumpai.

Baca juga:

Buah tampoi berasal dari pohon berkayu tinggi yang tumbuh liar di hutan dataran rendah Kalimantan, Sumatra, dan beberapa wilayah di Malaysia. Buahnya berbentuk bulat, berkulit tebal dengan warna oranye kemerahan saat matang. Daging buah tampoi berwarna krem pucat sampai kekuningan, bertekstur lembut dengan perpaduan rasa manis dan asam yang segar. Keunikan buah ini terletak pada cara tumbuhnya yang langsung menempel di batang dan dahan pohon, persis seperti karakteristik pertumbuhan buah kakao.

Manfaat Buah Tampoi bagi Kesehatan:

1. Sumber Vitamin C Alami

buah tampoi

Kandungan nutrisinya berperan dalam memperkuat sistem imun sekaligus mempercepat proses regenerasi jaringan tubuh yang terluka.

2. Mengandung Antioksidan

buah tampoi

Melawan radikal bebas yang dapat merusak sel dan mempercepat penuaan.

3. Melancarkan Pencernaan

sistem pencernaan

Kandungan seratnya membantu kerja usus dan mencegah sembelit.

4. Menjaga Kesehatan Kulit

kesehatan kulit

Kandungan gizi pada buah tampoi berkontribusi dalam mempertahankan kelenturan dan hidrasi alami kulit.

5. Potensi Sebagai Antibakteri Alami

anti bakteri

Dalam pengobatan tradisional, tampoi dipercaya membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan dan menjaga kebugaran tubuh.

Buah tampoi adalah salah satu kekayaan hayati Kalimantan yang memiliki potensi besar baik sebagai sumber gizi maupun komoditas ekonomi. Pelestarian dan pengembangan buah ini bukan hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga dapat menjadi sumber penghidupan alternatif bagi masyarakat lokal di masa depan.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama