Namanya terdengar eksotis dan memesona, seolah membawa kita langsung ke dataran tinggi Amerika Selatan yang misterius. Apakah bunga ini benar-benar berasal dari Peru? Dan apakah ia termasuk dalam keluarga bunga lily sesungguhnya?
Baca juga:
- Hampir Punah, Tapi Kandungannya Disebut Bisa Lawan Radikal Bebas!
- Buah Tradisional yang Dilupakan, Tapi Khasiatnya Bikin Takjub!
- Kenapa Buah Bisa Menghitam Setelah Dikupas? Ini Penjelasan Enzimnya
Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri jejak sejarah, ciri khas, dan alasan mengapa Alstroemeria mendapat julukan unik itu.
Nama ini berasal dari ilmuwan swedia bernama baron clas. Pada abad ke-18, Alströmer melakukan perjalanan ke Amerika Selatan dan mengumpulkan berbagai spesimen tanaman, salah satunya adalah bunga cantik yang kemudian dinamai Alstroemeria sebagai penghormatan kepadanya.
Meskipun penamaan ini berasal dari Eropa, asal tanaman ini justru dari wilayah tropis Amerika Selatan, khususnya Peru, Brasil, dan Chili. Karena salah satu varietas yang paling awal ditemukan dan dibudidayakan berasal dari Peru, maka muncullah nama populer “Lily dari Peru.”
Bukan Lily Sungguhan, Tapi Mirip
Meskipun memiliki nama "lily", Alstroemeria sebenarnya bukan bagian dari keluarga Liliaceae (keluarga bunga lily sejati). Ia termasuk dalam keluarga Alstroemeriaceae, yang memiliki karakteristik tersendiri. Namun, bentuk kelopaknya yang memanjang dan elegan memang menyerupai lily pada umumnya, sehingga kemiripan visual inilah yang menyebabkan orang-orang menjulukinya sebagai “lily.”
Ada satu hal menarik dari Alstroemeria yang membedakannya dari lily sejati: kelopak bunganya sering kali berpola dan berbintik-bintik, menyerupai lukisan tangan yang rumit. Beberapa varietas juga memiliki gradasi warna yang mencolok, mulai dari oranye menyala, merah jambu lembut, hingga putih bersih
Salah satu alasan mengapa Alstroemeria sangat populer dalam industri florikultura adalah daya tahannya yang luar biasa. Setelah dipotong, bunga ini bisa bertahan hingga dua minggu di dalam vas lebih lama dibandingkan banyak jenis bunga potong lainnya.
Selain itu, Alstroemeria juga punya makna simbolis yang indah. Di banyak budaya, ia melambangkan persahabatan, pengabdian, dan rasa saling menghargai. Maka tak heran jika bunga ini sering dipilih untuk mengungkapkan kasih sayang yang tulus tanpa romansa, seperti pada Hari Guru, ulang tahun sahabat, atau sebagai ucapan terima kasih.
Dari Pegunungan ke Dunia Internasional
Alstroemeria tumbuh subur di daerah pegunungan Andes dengan iklim sejuk dan tanah yang gembur. Namun kini, bunga ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan dibudidayakan secara luas, termasuk di Belanda, Kolombia, bahkan Kenya. Lewat hibridisasi, ratusan varietas baru berhasil dikembangkan, menjadikannya salah satu bunga paling beragam dan mudah dikenali di pasar internasional.
Meski telah jauh dari tanah aslinya, sebutan “Lily dari Peru” tetap melekat sebagai penanda identitas sejarahnya. Nama itu menjadi semacam pengingat bahwa bunga ini pernah tumbuh liar di lereng-lereng Andes, dan ditemukan oleh para penjelajah botani dengan penuh rasa kagum.
Alstroemeria disebut “Lily dari Peru” bukan karena ia adalah lily sejati, tetapi karena bentuknya yang menyerupai lily dan asal-usulnya yang ditemukan di Peru. Di balik keanggunannya, tersimpan sejarah ilmiah, kekayaan budaya, serta simbol makna yang mendalam.
Dengan warnanya yang cerah, kelopaknya yang unik, dan ketahanannya yang luar biasa, tak heran jika bunga ini begitu dicintai di seluruh dunia. Alstroemeria bukan sekadar bunga hias ia adalah bukti indah bahwa alam Amerika Selatan telah memberi warisan yang tak terlupakan bagi dunia flora.
Posting Komentar