Green house yang dibangun gubernur DKI Jakarta Jokowi kala itu telah memberikan penghasilan bagi petani dengan total omset sebesar Rp20–24 juta per bulan. Hal ini sekaligus sebagai motivasi bagi para petani dan anak muda Jakarta untuk terus mangembangkan usaha agribisnis yang selama ini tidak pernah di lirik.
Baca Juga :
Green house yang di kabarkan merogoh kocek pribadi Presiden Jokowi ini sebagai proyek percontohan untuk 14 projek berikutnya jika green house Marunda ini berhasil. Didirikan di depan rusunawa Marunda, Jakarta Barat seluas 640 meter persegi, menghabiskan dana Rp450 juta. Uang sebanyak itu untuk mendirikan green house saja dan belum termasuk benih yang di beri Jokowi juga.
Sistem yang diterapkan dalam produksi pertanian di green house Marunda ini menggunakan sistem Hidroponik. Sistem ini dipilih karena beberapa keunggulanya. Selain kebersihannya, hidroponik juga mampu menghasilkan produk pertanian di luar musim. Sehingga diharapkan dapat menjadi tumpuan petani atau warga penghuni rusunawa Marunda setiap bulanya.
Sistem hidroponik yang digunakan dalam budidaya tanaman di green house ini adalah sistem hidroponik mengalir, yaitu media air dialirkan dalam pipa PVC berdiameter 3inci. Pipa sepanjang 12 m sekaligus berfungsi sebagai pot yang disusun vertikal sebanyak 5 susun dengan kemiringan kurang lebih 65 derajat.
Banyak tanaman yang dapat di tanam di green house ini antara lain sayuran seperti sawi, selada putih, selada merah, packcoy dan cabai. Hasil produksinya selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga penghuni rusun juga di jual di pasar terdekat. Harapan kedepan hasil produksi dari green house ini selain di jual di pasar tradisional terdekat juga dapat memenuhi permintaan dari supermarket.
Posting Komentar