Dalam dunia kuliner Indonesia, istilah bawang daun dan daun bawang sering kali digunakan secara bergantian. Banyak orang menganggap keduanya adalah tanaman yang sama, padahal sebenarnya memiliki perbedaan dari segi jenis, bentuk, aroma, hingga penggunaannya dalam masakan.
Keduanya memang masih termasuk dalam keluarga tanaman Allium, bersama dengan bawang merah, bawang putih, dan kucai. Namun, memahami perbedaan antara bawang daun dan daun bawang sangat penting, terutama bagi para pecinta masak, agar cita rasa masakan yang dihasilkan lebih tepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan, manfaat, serta kegunaan keduanya.
Baca Juga:
- Bawang Putih Kating vs Bawang Putih Lokal, Ini Bedanya yang Wajib Diketahui!
- Manfaat Daun Basil Rahasia Herbal Aromatik untuk Kesehatan dan Masakan Sehat
- Manfaat Luar Biasa Tanaman Binahong untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit
Asal dan Klasifikasi Tanaman
Bawang daun dan daun bawang sama-sama termasuk dalam genus Allium, tetapi berasal dari spesies yang berbeda.
Bawang daun (Allium fistulosum) dikenal juga sebagai welsh onion atau green onion. Tanaman ini tidak membentuk umbi besar seperti bawang merah, melainkan batang silindris panjang yang berongga di dalamnya.
Daun bawang (Allium cepa var. aggregatum) berasal dari bawang bombai yang daunnya dimanfaatkan untuk masakan. Jenis ini biasanya memiliki batang yang sedikit menggembung di pangkalnya dan berwarna lebih pucat.
Perbedaan asal spesies inilah yang menyebabkan keduanya memiliki bentuk fisik dan aroma yang tidak sama meskipun tampilannya sekilas mirip.
Ciri Fisik dan Bentuk Tanaman
Bawang Daun
- Batangnya berbentuk bulat, panjang, dan berongga di tengah.
- Warna batang hijau tua dan seragam dari pangkal hingga ujung.
- Tidak memiliki umbi besar di bawah tanah.
- Rasanya lebih lembut dan aromanya tidak terlalu tajam.
Daun Bawang
- Batangnya lebih pipih dan lebar dibanding bawang daun.
- Warna pangkal batang cenderung putih pucat dan mengembang sedikit menyerupai umbi.
- Daunnya lebih tebal dan mudah layu jika disimpan lama.
- Aromanya lebih tajam dan kuat menyerupai bawang merah muda.
Perbedaan bentuk ini memengaruhi cara penggunaan keduanya dalam masakan. Bawang daun sering digunakan sebagai pelengkap atau taburan, sedangkan daun bawang biasa digunakan sebagai bumbu dasar.
Perbedaan Rasa dan Aroma
Rasa dan aroma menjadi pembeda utama antara keduanya:
Bawang daun memiliki aroma lembut dan rasa ringan, tidak terlalu menyengat. Karena itu, bawang daun sering digunakan sebagai taburan mi ayam, soto, atau sup, yang memberikan kesegaran tanpa mengubah cita rasa utama.
Daun bawang, sebaliknya, memiliki aroma lebih tajam dan rasa gurih kuat. Jenis ini cocok digunakan dalam tumis sayur, martabak telur, bakwan, atau omelet, karena mampu menambah keharuman khas pada masakan yang dimasak panas.
Bagi sebagian orang, daun bawang terasa lebih “berbumbu”, sedangkan bawang daun lebih “segar” di lidah.
Perbedaan Kandungan dan Manfaat Gizi
Meski memiliki aroma berbeda, keduanya tetap kaya nutrisi dan bermanfaat untuk kesehatan. Berikut kandungan penting yang dimiliki oleh masing-masing jenis:
Bawang daun mengandung vitamin A, C, dan K, serta serat yang cukup tinggi. Kandungan flavonoidnya berfungsi sebagai antioksidan alami yang membantu menangkal radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.
Daun bawang memiliki kandungan allicin, zat sulfur alami yang berperan dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Selain itu, kandungan minyak atsiri dalam daun bawang juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Keduanya sama-sama rendah kalori, sehingga baik dikonsumsi untuk menjaga berat badan dan kesehatan jantung.
Kegunaan dalam Dunia Kuliner
Bawang Daun
Digunakan terutama sebagai garnish atau taburan akhir pada hidangan berkuah seperti bakso, soto, dan mi rebus. Karena aromanya lembut, bawang daun tidak mengganggu cita rasa utama makanan. Selain itu, bawang daun juga sering dicampur dalam adonan telur dadar, bakso goreng, atau siomay untuk menambah warna dan aroma segar.
Daun Bawang
Jenis ini lebih cocok digunakan dalam proses memasak langsung, karena tahan terhadap panas dan mampu menambah rasa gurih pada tumisan. Daun bawang sering dijadikan bahan utama dalam martabak telur, bakwan, atau omelet. Bahkan, di beberapa daerah, daun bawang juga dijadikan bahan isi lumpia atau campuran adonan gorengan tradisional.
Dengan memahami karakter keduanya, penggunaan bawang daun dan daun bawang bisa disesuaikan agar hasil masakan lebih maksimal.
Cara Menyimpan agar Tetap Segar
Bawang daun dan daun bawang sama-sama mudah layu jika disimpan di suhu ruang terlalu lama. Berikut cara penyimpanan yang tepat:
- Simpan dalam wadah tertutup di lemari pendingin, dibungkus dengan kertas atau tisu lembap.
- Hindari mencucinya sebelum disimpan agar tidak mempercepat pelayuan.
- Untuk penyimpanan lebih lama, potong kecil dan bekukan dalam wadah kedap udara.
Dengan cara ini, bawang daun dan daun bawang bisa bertahan hingga satu minggu lebih.
Perbedaan Harga dan Ketersediaan
Secara umum, harga bawang daun dan daun bawang tidak berbeda jauh di pasaran. Namun, ketersediaannya bergantung pada daerah dan musim tanam. Bawang daun banyak dibudidayakan di dataran tinggi seperti Lembang dan Dieng, sedangkan daun bawang biasanya menjadi hasil sampingan dari penanaman bawang bombai atau bawang merah. Karena itu, bawang daun lebih mudah ditemukan di pasar tradisional dan supermarket.
Meskipun namanya mirip, bawang daun dan daun bawang memiliki perbedaan yang cukup jelas. Bawang daun lebih ramping, aromanya lembut, dan cocok sebagai pelengkap atau taburan. Sementara itu, daun bawang lebih tebal, aromanya kuat, dan lebih cocok untuk masakan yang dimasak panas.
Keduanya sama-sama memiliki manfaat kesehatan yang baik serta menjadi bumbu pelengkap penting dalam masakan Indonesia. Dengan memahami perbedaannya, Anda dapat mengolah masakan dengan cita rasa yang lebih tepat dan seimbang.

Posting Komentar