Indonesia memiliki ribuan jenis tanaman buah yang sebagian besar masih jarang dikenal masyarakat luas. Salah satunya adalah buah kupa, atau sering juga disebut burahol. Buah ini berasal dari pohon Stelechocarpus burahol yang hanya tumbuh di beberapa daerah di Jawa. Keunikan buah kupa membuatnya istimewa, bukan hanya karena rasanya yang berbeda, tetapi juga karena sifatnya yang dianggap mampu mengharumkan napas. Sayangnya, popularitas buah kupa kian menurun karena jarang dibudidayakan, sehingga keberadaannya semakin sulit ditemukan.
Baca juga:
- Manfaat Elderberry untuk Meningkatkan Imun di Musim Flu!
- Jangan Asal Cabut! Tanaman Liar Ini Diam-Diam Obat Herbal Alami
- Akar Tumbuhan yang Sering Diremehkan, Padahal Bisa Jadi Minuman Berkhasiat
Secara fisik, buah kupa berbentuk bulat agak lonjong dengan kulit berwarna cokelat kehitaman ketika matang. Daging buahnya berwarna putih kekuningan dengan tekstur agak keras dan rasa yang khas: sepat bercampur manis. Karena rasanya unik, tidak semua orang langsung menyukainya. Namun bagi pecinta buah langka, sensasi makan kupa menjadi pengalaman tersendiri yang berbeda dibandingkan dengan buah tropis lain seperti mangga atau rambutan. Buah ini biasanya dimakan langsung, meski ada juga yang mengolahnya menjadi manisan tradisional.
Keistimewaan utama buah kupa terletak pada kemampuannya mengharumkan napas. Menurut cerita masyarakat Jawa kuno, para bangsawan sering mengonsumsi buah ini sebelum menghadiri pertemuan penting. Efek segar yang ditimbulkan buah kupa dipercaya mampu membuat aroma mulut menjadi lebih harum. Hingga kini, anggapan itu masih melekat kuat, sehingga kupa dikenal bukan hanya sebagai buah konsumsi, tetapi juga sebagai bagian dari tradisi dan simbol keanggunan.
Selain membuat napas wangi, buah kupa juga kaya manfaat kesehatan. Kandungan seratnya membantu melancarkan pencernaan, sementara antioksidannya melindungi tubuh dari radikal bebas. Beberapa penelitian tradisional menyebutkan bahwa buah ini bisa membantu menjaga kesehatan mulut, menurunkan kadar gula darah, hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak heran jika buah kupa termasuk dalam kelompok tanaman yang berpotensi menjadi obat herbal alami. Meskipun belum banyak dikembangkan secara medis, buah ini menyimpan potensi besar untuk diteliti lebih lanjut.
Sayangnya, pohon kupa kini semakin jarang ditemukan. Banyak masyarakat tidak lagi menanamnya karena dianggap kurang ekonomis dibandingkan tanaman buah populer lain. Padahal, buah kupa memiliki nilai budaya, sejarah, dan kesehatan yang penting. Upaya pelestarian dan budidaya kembali sangat diperlukan agar buah langka ini tidak punah. Menjaga keberadaan buah kupa berarti melestarikan salah satu kekayaan alam Nusantara yang unik, sekaligus membuka peluang untuk menjadikannya komoditas lokal bernilai tinggi di masa depan.
Posting Komentar