Pola Makan Kaya Buah Terkait Penurunan Risiko Depresi, Ini Penjelasannya

depresi

Dalam beberapa dekade terakhir, perhatian terhadap kesehatan mental meningkat secara global. Salah satu aspek yang kini mulai diperhatikan secara serius dalam menjaga kesehatan mental adalah pola makan, khususnya konsumsi buah dan sayur. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi buah ternyata berkaitan erat dengan penurunan risiko gangguan suasana hati, termasuk depresi.

Baca juga:

Buah-buahan mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin B kompleks, magnesium, kalium, serat, serta antioksidan kuat seperti flavonoid dan polifenol. Nutrisi-nutrisi ini tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga membantu dalam menjaga keseimbangan kimiawi otak, termasuk produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, dua senyawa yang berperan penting dalam pengaturan suasana hati.

Vitamin B9 (asam folat) yang banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, alpukat, dan pisang, diketahui berperan dalam sintesis serotonin. Sementara itu, antioksidan dalam buah membantu melawan stres oksidatif yang sering dikaitkan dengan kondisi depresi.

Beberapa studi observasional skala besar menunjukkan bahwa individu dengan asupan buah yang lebih tinggi cenderung memiliki skor depresi yang lebih rendah. Misalnya, studi yang dipublikasikan di Nutrients Journal (2020) menemukan bahwa konsumsi buah dan sayur secara teratur berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan psikologis dan penurunan risiko gangguan depresi, terutama pada usia remaja dan dewasa muda.

Namun, para ahli menekankan bahwa meskipun ada hubungan yang kuat, konsumsi buah bukanlah pengganti terapi atau pengobatan profesional, melainkan bagian dari pendekatan holistik dalam mendukung kesehatan mental.

Pola makan tinggi buah terbukti memiliki kaitan positif dengan penurunan risiko depresi dan peningkatan kesejahteraan mental. Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, konsumsi buah dapat menjadi strategi sederhana dan alami yang mendukung kesehatan mental, terutama jika dipadukan dengan gaya hidup aktif dan dukungan psikososial yang memadai.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama