Buah Lokal Ini Dianggap Obat Alami oleh Warga Papua, Apa Kandungannya?

buah merah

Dari hutan Papua, buah merah (Pandanus conoideus) menjelma menjadi primadona baru dunia kesehatan karena kekayaan nutrisinya. Buah ini merupakan bagian dari keluarga pandan-pandanan dan tumbuh subur di daerah pegunungan Papua, terutama di wilayah Wamena, Lembah Baliem, dan sekitarnya. Dalam masyarakat adat Papua, buah merah dikenal dengan nama lokal “kuansu” dan telah dimanfaatkan secara turun-temurun sebagai bahan makanan dan pengobatan tradisional. 

Buah merah berbentuk lonjong memanjang, berwarna merah cerah saat matang, dan bisa mencapai panjang 50 hingga 100 cm. Biasanya, buah ini diolah menjadi minyak melalui proses pemanasan dan pemisahan ampas, kemudian digunakan sebagai campuran makanan atau suplemen alami.

Yang menjadikan buah merah istimewa adalah kandungan nutrisinya yang sangat tinggi, terutama beta-karoten (pro-vitamin A), tokoferol (vitamin E), asam lemak tak jenuh seperti omega-3 dan omega-9, serta berbagai antioksidan. Selain ada flavonoid dan polifenol, buah merah juga punya beta-karoten lebih banyak daripada wortel, yang baik untuk mata dan daya tahan tubuh. Vitamin E-nya juga membantu tubuh melawan efek buruk radikal bebas. Oleh karena itu, konsumsi buah merah dipercaya dapat membantu memperlambat penuaan dini, menjaga elastisitas kulit, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan potensi buah merah dalam membantu mencegah penyakit kronis seperti kanker, hipertensi, dan gangguan jantung. Kandungan asam lemak tak jenuh di dalamnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menjaga kesehatan pembuluh darah. Selain itu, buah merah juga diyakini dapat meningkatkan stamina dan membantu proses penyembuhan pada beberapa penyakit degeneratif, meskipun klaim ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut secara klinis.

Sebagai tanaman endemik Papua, buah merah memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk lokal unggulan. Saat ini, buah merah telah diolah menjadi berbagai produk seperti minyak, kapsul herbal, hingga makanan fungsional yang mulai dipasarkan secara nasional dan bahkan ekspor. Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk pelatihan, pemberdayaan petani lokal, dan kebijakan berkelanjutan agar buah merah tidak hanya menjadi simbol kekayaan hayati Papua, tetapi juga sebagai sumber kesejahteraan bagi masyarakatnya di masa depan.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama