Rasanya Mirip Buah, Tapi Ini Sayur Langka yang Hanya Dipanen Sekali Setahun!

udo

Di tengah kekayaan kuliner Jepang yang sarat tradisi dan cita rasa alami, terdapat sebuah sayuran langka yang hanya bisa dipanen sekali dalam setahun, yakni udo (ウド). Udo dikenal sebagai tanaman khas musim semi yang hanya tersedia dalam waktu yang sangat terbatas, menjadikannya salah satu komoditas sayur musiman paling eksklusif di Jepang.

Baca juga:

Udo (Aralia cordata) merupakan tanaman herbal asli Jepang yang tumbuh liar di pegunungan, namun juga dibudidayakan secara khusus dalam lingkungan yang gelap untuk menghasilkan versi yang lebih lembut dan manis, dikenal sebagai blanched udo. 

Karena rasanya yang ringan dan menyegarkan, banyak orang yang menyebut udo sebagai “sayuran yang rasanya seperti buah”, meskipun secara botani tetap dikategorikan sebagai sayur.

Masa panen udo sangat singkat, hanya terjadi pada awal musim semi antara bulan Maret dan April. Petani harus menanamnya dalam kondisi terkontrol agar batangnya tumbuh panjang dan pucat, tanpa terkena cahaya langsung, mirip teknik pada white asparagus di Eropa.

Panen udo tidak bisa dilakukan sembarangan karena tanaman ini hanya menghasilkan batang muda yang layak konsumsi pada waktu tertentu. Setelah lewat masa panennya, udo menjadi terlalu keras dan pahit untuk dimakan.

Udo memiliki rasa dan tekstur yang unik, sehingga cocok diolah dalam berbagai cara khas masakan Jepang. Salah satu penyajian populer adalah sebagai kinpira, yaitu ditumis dengan kecap asin dan gula untuk menciptakan rasa manis-gurih yang khas. Selain itu, udo juga sering dijadikan sunomono, yaitu acar dengan cuka beras yang memberikan sensasi segar dan asam yang ringan. Udo yang digoreng dengan lapisan tepung menghasilkan pengalaman tekstural unik, dengan bagian luar yang krispi dan bagian dalam yang tetap lembut. Bahkan karena rasanya yang mirip buah, udo juga dapat disajikan mentah sebagai bahan salad musim semi. Setiap cara penyajian ini menonjolkan karakter rasa udo yang ringan, segar, dan aromatik.

Udo menjadi contoh konkret tentang keterkaitan erat antara alam, musim, dan tradisi kuliner di Jepang. Dengan rasa yang menyerupai buah, masa panen yang sangat singkat, dan nilai budaya yang tinggi, sayuran ini bukan hanya makanan, melainkan pengalaman musiman yang ditunggu-tunggu setiap tahun.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama