Bunga melati sudah menjadi salah satu kekayaan Indonesia yang berpotensial. Melati sering dimanfaatkan dalam industri kesehatan ataupun upacara adat di Indonesia. Tidak heran, permintaannya terbilang cukup tinggi. Budidaya tanaman melati dapat dilakukan di dataran rendah hingga sedang dengan ketinggian 100—600 m dpl.
Bunga melati dapat tumbuh baik di daerah panas yang cukup kering dasn mendapatkan penyinaran matahari secara penuh, minimal 8 jam. Pada siang hari diperlukan suhu sebesar 30—36°C dan pada malam hari sekitar 24—30°C. Tingkat kelembapan udara yang diperlukan sekitar 50—80 persen.
Jenis tanah yang digunakan remah, porous, tidak mudah tergenang air, subur karena mengandung bahan organik, pH tanah sekitar 6—7, dan berpasir.
Baca Juga:
- 7 Tips Mudah Merawat Kaktus Mini Agar Tetap Hidup Dan Subur
- Ini Dia Manfaat Jeruk Nipis Untuk Kesehatan Yang Harus Diketahui
- Inilah Manfaat Bunga Rosella Untuk Kesehatan
Lahan yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu dengan cara membersihkan rumput, sisa tanaman, dan batu. Setelah itu, gemburkan tanah dengan cangkul atau bajak sedalam 30—40 cm. Berikutnya, tanah perlu didiamkan selama 15 hari.
Buat jarak antarpetak (saluran drainase) untuk jenis tanah liat sebesar 100—150 cm × 50—150 cm, sedangkan untuk tanah berpasir sekitar 150—200 cm × 100—150 cm. Sesudah itu, buat lubang tanam berukuran 20 × 20 × 30 cm.
Setiap lubang tanam perlu diberikan pupuk organik sebanyak 1 kg dan anorganik (NPK) 10—15 gram sebagai pupuk dasar. Jika pH tanah yang digunakan masam, berikan kapur kalsit dan dolomit.
Bibit yang digunakan bisa berupa bibit setek yang cocok ditanam pada awal musim hujan. Sebelum ditanam, lahan harus benar-benar basah. Sesudah berumur 2 minggu sampai 1 bulan, bibit tanaman yang mati perlu disulam dengan bibit yang sehat supaya pertumbuhannya seragam.
Tanaman butuh diberikan pupuk urea 300—700 kg/hektare/tahun, SP36 300—500 kg/hektare/tahun dan KCL 100—300 kg/hektare/tahun. Kebutuhan pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pupuk diberikan dengan cara ditabur ke sekeliling tanaman pada kedalaman 10 cm, kemudian ditimbun dengan tanah tipis-tipis. Pupuk berikutnya diberikan pada 3 bulan setelah tanam, lalu diberikan secara rutin setiap 3 bulan.
Selama masa pemeliharaan, Anda perlu menyiangi gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Lakukan pendangiran untuk memperbaiki aerasi dan merangsang pertumbuhan akar. Pendangiran perlu dilakukan secara hati-hati.
Lakukan pemangkasan untuk mengatur bentuk tajuk tanaman, mengatur pembungaan, membuang bagian tanaman yang sakit, dan mengurangi bagian tanaman yang tidak diinginkan.
Tanaman bunga melati tidak lepas dari serangan hama. Pengendalian hama yang perlu dilakukan yaitu monitoring, memotong bagian yang sudah sakit, dan menggunakan pestisida yang sesuai dengan jenis hama.
Posting Komentar