Cara Mudah Menanam Tanaman Rosemary

 

Tanaman rosemary merupakan salah satu tanaman herbal yang saat ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman dengan nama ilmiah Rosmarinus officinalis tersebut dikenal dengan baunya yang sangat harum dan menyegarkan. Tanaman hijau mungil dengan bunga yang berwarna ungu dan putih tersebut sangat digemari.

Umumnya, orang senang menanamnya di ruangan dalam rumah untuk diletakkan sebagai pewangi ruangan alami, maupun ditanam di taman pekarangan rumah. ada juga yang suka digunakan untuk pengusir nyamuk. Tak hanya itu, rosemary juga bisa dipakai menjadi bahan makanan, biasanya diolah sedemikian rupa untuk pengharum kue serta diolah untuk kebutuhan obat yang bisa menyembuhkan beragam penyakit.

Baca Juga:

Cara Menanam Tanaman Rosemary

1. Menyiapkan Lahan Tanam

- Pilih pot berukuran sedang, tidak terlalu kecil serta tidak terlalu besar. Sesuaikan dengan lahan Anda, apabila ingin menanam dengan jumlah banyak maka sediakan beberapa pot.

- Campurkan tanah, pasir, serta lumut gambut menjadi media penanaman rosemary. Campuran tersebut akan mengoptimalkan pertumbuhan. Perbandingan pasir dan dan lumut gambut yaitu 2:1. Masukkan campuran ke dalam pot yang telah disediakan.

- Letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari.

- Ambil potongan tanaman rosemary. Apabila anda kesulitan untuk memperoleh tanaman tersebut di sekitar, maka anda dapat membeli di toko tanaman yang disediakan.

2. Penanaman

- Taruh seluruh potongan tanaman rosemary ke dalam pot, masing-masing cukup 1 potongan. Tetapi jika ukuran pot yang dipakai relatif besar, silahkan masukkan 2-3 potongan.

- Siram potongan tersebut secara teratur 1 kali sehari.

- Anda boleh memasukkan pot ke dalam kantung plastik yang telah dilubangi sebelumnya, hal tersebut untuk menjaga kehangatan dan kelembaban tanaman, khususnya jika udara sangat panas. Rosemary butuh sinar matahari, jika terlalu kering akan berbahaya dan dapat membuat tanaman menjadi layu.

- Tunggu sampai kurang lebih 3 minggu, umumnya akan muncul akar.

- Setelah akar terbentuk, jika anda ingin tetap menanamnya di pot atau tanah pekarangan Anda. Jika ingin dipindahkan, maka angkat pelan-pelan serta jangan biarkan perakaran putus. Jangan ditanam pada tanah yang terendam air. Kekurangan lainnya yaitu anda tidak bisa memindahkan lagi jika telah ditanam di lahan. saat memasuki musim penghujan dan tanaman tersebut mudah mati jika terlalu kelebihan air, untuk itu lebih baik pada pot saja sebab lebih fleksibel.


3. Perawatan

- Rosemary sebaiknya ditanam di tanah yang kering, untuk itu lakukan penyiraman secukupnya setiap hari. Jika terkena hujan, maka anda tidak perlu menyiramnya lagi.

- Semakin basa tanah media tanamnya, aroma bunga rosemary semakin harum. Untuk itu, anda bisa mengecek pH nya dengan pH-meter, kertas lakmus, atau indikator tetes untuk melihat asam-basa pada tanahnya. Apabila terlalu asam, Anda dapat menambahkan sedikit kapur agar menambah tingkat kebasaan dan rosemary bisa lebih harum.

- Anda tidak perlu memberi pupuk, sebaiknya tambahkan kapur secara berkala, tetapi tidak berlebihan.

- Jika telah memasuki musim penghujan atau dingin, masukkan rosemary ke dalam ruangan, agar suhunya lebih hangat dan dapat tetap hidup dengan sehat.

- Jangan lupa memangkas jika rosemary terlalu rimbun serta cabangnya terlalu banyak. Rapikan beberapa cabang. Selain itu, jika ada bagian tanaman yang layu atau mati, segera pangkas supaya tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain.

4. Panen

Tanaman rosemary yang telah tumbuh cukup besar dan mengeluarkan harum sudah bisa Anda gunakan. Sebab tanaman tersebut selalu hijau sepanjang tahun, maka saat tumbuh besar anda bisa memanennya kapan saja sesuka hati untuk digunakan.



Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama