Bunga melati (Jasminum sambac) telah lama dikenal sebagai bunga yang melambangkan kesucian, keanggunan, dan keharuman abadi. Aromanya yang khas, lembut namun memikat, menjadikan melati sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan parfum kelas dunia. Dalam industri wewangian, ekstrak melati dianggap sebagai “raja minyak bunga” karena kualitas dan nilai jualnya yang tinggi.
Baca juga:
- Mau Kulit Sehat dan Tubuh Segar? Coba Cucumber Salad!
- Fenomena Ajaib Bunga Batik, Dari Putih Menjadi Merah
- Kenapa Petani Bunga Beralih ke Greenhouse Plastik UV?
Untuk menghasilkan parfum, bunga melati biasanya diekstrak menggunakan metode solvent extraction atau enfleurage. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan “absolute jasmine”, yaitu minyak aromatik pekat yang menjadi inti pembuatan parfum. Dibutuhkan ribuan kuntum bunga melati segar untuk menghasilkan hanya beberapa mililiter minyak, sehingga wajar jika harganya relatif mahal.
Parfum berbasis melati memiliki aroma floral yang manis, sensual, sekaligus menenangkan. Keharumannya mampu bertahan lama, menjadikan melati sebagai heart note atau inti aroma dalam racikan parfum. Aroma melati sering dikombinasikan dengan wangi mawar, ylang-ylang, atau sandalwood untuk menghasilkan komposisi wewangian yang kompleks dan mewah.
Selain digunakan sebagai parfum, aroma melati memiliki manfaat aromaterapi yang signifikan. Harumannya diyakini dapat meningkatkan rasa percaya diri, meredakan stres, serta memberikan efek relaksasi. Tidak heran jika parfum melati banyak digunakan pada acara istimewa, mulai dari pernikahan hingga ritual budaya.
Parfum dari bunga melati bukan hanya sekadar wewangian, tetapi juga sebuah warisan budaya dan simbol keindahan. Dari proses ekstraksi yang rumit hingga aromanya yang memikat, melati terus menjadi primadona dalam dunia parfum internasional. Daya tariknya yang memesona membuat wewangian melati selalu relevan dan tidak pernah ketinggalan zaman.


Posting Komentar