Di balik kontribusinya terhadap ekonomi, industri kelapa sawit juga menghadapi berbagai tantangan sosial, terutama yang berkaitan dengan hak tanah, tenaga kerja, dan keadilan sosial.
Baca juga:
- Limbah Plastik UV Ternyata Bisa Jadi Solusi, Bukan Masalah!
- Warisan Nusantara yang Tersembunyi di Segelas Jamu
- Mitos Dan Fakta Tentang Plastik UV Dalam Pertanian
Masalah sengketa lahan antara perusahaan dan masyarakat adat masih sering terjadi. Banyak komunitas lokal merasa kehilangan hak atas tanah ulayat mereka yang digunakan untuk perkebunan tanpa proses konsultasi yang adil. Konflik ini dapat memicu ketegangan sosial dan bahkan kekerasan.
Isu ketenagakerjaan juga menjadi perhatian, seperti upah rendah, jam kerja panjang, dan minimnya perlindungan bagi pekerja di perkebunan. Kasus eksploitasi, termasuk pekerja anak, pernah dilaporkan di beberapa wilayah dan mendapat sorotan internasional.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pelaku industri dan pemerintah untuk memperkuat regulasi dan pengawasan. Sertifikasi berkelanjutan seperti RSPO dan ISPO juga mewajibkan perusahaan untuk memenuhi standar sosial yang adil dan inklusif.
Transparansi, dialog dengan masyarakat lokal, serta pendekatan berbasis hak asasi manusia menjadi langkah penting agar industri sawit tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga adil bagi semua pihak yang terlibat.

.jpg)
Posting Komentar