Pemilihan buah-buahan dalam perayaan Tahun Baru Imlek bukanlah hal yang dilakukan secara acak. Setiap buah bukan sekadar rasa, tapi juga mengandung doa dan harapan positif menyambut tahun baru. Dengan menyajikan dan berbagi buah-buahan ini, masyarakat Tionghoa tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga menyampaikan doa dan niat tulus untuk kehidupan yang lebih sejahtera.
Baca juga:
- Apa Bedanya Susu A2 dan Susu Biasa? Jawabannya Bisa Bikin Kamu Beralih!
- Fakta Unik Buah Sirsak, Dari Rasa hingga Kandungan Anti-Kanker
- Kenapa Buah Durian Disebut Raja Buah? Fakta Unik di Baliknya!
1. Jeruk (Mandarin)
Jeruk, khususnya jeruk mandarin, adalah buah paling ikonik dalam perayaan Imlek. Dalam bahasa Mandarin, kata "jú" (jeruk) dan "jí" (keberuntungan) memiliki pelafalan yang hampir serupa. Tak hanya itu, rona keemasan pada kulitnya menjadikannya perlambang kemakmuran dan rejeki berlimpah. Tradisi umum saat Imlek adalah memberikan sepasang jeruk saat berkunjung ke rumah kerabat, sebagai bentuk pertukaran keberuntungan.
2. Nanas
Nanas dalam bahasa Hokkian dinamai "ong lai", frasa simbolis yang mengandung arti "keberkahan menghampiri". Karena alasan itu, nanas sering dijadikan sajian utama di meja perayaan dan dianggap membawa rezeki yang datang tanpa henti. Tak hanya untuk dimakan, nanas kerap digunakan sebagai dekorasi untuk mempertegas aura kemakmuran dalam rumah.
3. Apel
Apel melambangkan perdamaian dan ketenangan dalam keluarga. Dalam bahasa Mandarin, pelafalan "píngguǒ" (apel) memiliki kemiripan bunyi dengan kata "píng'ān" yang bermakna kedamaian. Oleh karena itu, apel sering dijadikan simbol harapan untuk hubungan keluarga yang harmonis dan suasana rumah yang tenteram sepanjang tahun.
4. Anggur
Anggur melambangkan kemakmuran yang berkelanjutan. Buah ini berbentuk bergerombol dan dalam jumlah banyak, yang dianggap sebagai simbol hasil panen melimpah dan rezeki yang tidak terputus. Dalam banyak rumah tangga, anggur dihidangkan sebagai lambang kesuksesan dan keberuntungan yang terus bertambah.
5. Delima
Delima dipercaya sebagai simbol kesuburan, kelimpahan, dan keberkahan keluarga. Buah ini memiliki banyak biji yang mencerminkan banyaknya keturunan atau rezeki. Karena itu, delima sering disajikan oleh pasangan suami istri atau keluarga besar yang mengharapkan anak dan keluarga yang harmonis serta makmur.
Buah-buahan dalam perayaan Tahun Baru Imlek bukan hanya pelengkap meja makan, melainkan juga pembawa makna simbolis yang mendalam. Dengan menyajikan buah-buahan yang dianggap membawa keberuntungan, masyarakat Tionghoa mengekspresikan harapan akan tahun baru yang lebih baik, penuh rezeki, kebahagiaan, dan hubungan keluarga yang erat. Melestarikan makna ini berarti juga melestarikan nilai-nilai budaya yang kaya dan penuh filosofi.
Posting Komentar