Yuk Simak! Cara Budidaya Tanaman Kopi


Kopi ialah produk perkebunan yang paling banyak diperdagangkan. Dan juga terdapat beberapa negara membudidaya kopi antara lain yaitu Amerika Latin, Amerika Tengah, Asia-pasifik dan Afrika. Sedangkan kopi yang terbesar ada di negara Eropa dan Amerika Utara. Wajar apabila saat produk ini sangat aktif di dunia perdagangan

Kopi merupakan tanaman tahunan yang mencapai sekitar 20 tahun lamanya. Dan untuk memulai usaha kopi ini, pilihlah jenis tanaman kopi dengan cermat.


Baca Juga : 


1. Penyiapan Bibit Budidaya Kopi

Setelah menentukan budidaya kopi yang cocok, langkah selanjutnya ialah mencari bibit yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh. Jika kamu ingin mengenai bibit yang lebih unggul untuk dibudidaya kamu bisa mencari di toko bibit terpercaya. Selanjutnya, pohon peneduh tadi harus sudah disiapkan setidaknya sekitaran 2 tahun sebelum membudidaya kopi.

Kebanyakkan beberapa bibit pohon kopi bisa didapatkan dengan teknik generatif dan teknik vegetatif. Kalau generatif kebanyakan dari biji dan biasanya bisa digunakan untuk membudidaya kopi arabika, sedangkan kalau kopi robusta kebanyakan sering menggunakan vegetatif dengan cara stek. Setiap masing-masing metode penangkaran bibit memiliki keunggulan dan kelemahan.

Budidaya kopi ini banyak dilakukan baik didataran tinggi maupun dataran rendah, tergantung dengan jenisnya. Secara umum tanaman kopi ini membutuhkan tanah gembur yang kaya akan bahan organik.

Hal penting yang harus dipersiapakn sebelum memulai budidaya kopi ialah menanam pohon peneduh. Gunanya yaitu untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk. Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang menginginkan ketajaman cahaya matahari tidak akan penuh. Dan berikut beberapa jenis pohon peneduh antara lain yaitu dadap, lamtoro dan sengon. Pilih salah satu pohon pelindung tersebut yang tidak banyak membutuhkan  perawatan dan daunnya juga bisa akan menjadi sumber pupuk hijau. Apabila memilih pohon pelindung dengan jenis sengon harus ditanam sekitar 4 tahun lamanya sebelum membudidaya kopi ini. sementara yang berjenis lamtoro bisa lebih cepat, sekitar 2 tahun sebelumnya.

2. Penanaman Bibit Kopi

Jika lahan pohon peneduh dan bibit sudah selesai, langkah selanjutnya ialah memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di sekitaran kebun. Jarak tanam yang di anjurkan untuk membudidaya kopi ini ialah 2,75 × 2,75 untuk robusta dan 2,5 × 2,5  meter untuk arabika. Jarak tanam ini sekitaran dengan ketinggian lahan.

Lalu langkah selanjutnya yaitu membuat lubang tanam dengan berukuran 60x60x60 centimeter, waktu pembuatan lubang ini dapat dilakukan 3 sampai 6 bulan sebelum penanaman. Saat menggali lubang tanam, pisahkan tanah galian tadi pada bagian atas dan di bagian bawah. Biarkanlah lubang tanam tersebut terbuka. Kalau sudah sekitar 2 bulan sebelum penanaman campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian tadi pada bagian yang bawah. Lalu masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum bibit ditanam, campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian tadi di bagian atas, lalu masukkan ke lubang tanam.




3. Pemupukan

Waktu pemupukan bisa memakai pupuk organik atau pupuk anorganik. Untuk mendapatkan pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun seperti sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah, kopi sisa pengupasan, kemudian dibuat menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman dibutuhkan sekitar 20 Kilogram dan untuk memberikan sekitaran 1 sampai 2 tahun sekali. Cara untuk memberikan pupuk ialah dengan membuat lubang yang memutari tanaman, lalu masukkan kompos kedalam lubang pupuk. Cara lain juga bisa dicampurkan pupuk buatan kedalam kompos.

4. Panen dan Pasca Panen

Tanaman yang berjenis robusta dapat di budidayakan ketika sudah bisa berbuah pada umur 2,5 sampai 3 tahun dan 3 sampai 4 tahun untuk tanaman arabika. Hasil panen pertama biasanya tidak terlalu banyak, karena produktivitas tanaman kopi akan mencapai puncak yaitu ber umur 7 sampai 9 tahun.

Panen budidaya kopi dilakukan secara bertahap-tahap, panen raya akan bisa terjadi dalam 4 sampai 5 bulan dengan antara waktu pemetikan sekitar 10 sampai 14 hari. Pemanenan dan pengolahan pasca panen akan menentukan keunggulan produk akhir


 




 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama