Cara menyuburkan tanah tersebut bukan masalah sepele sebab tanah yang baik kualitasnya bukanlah sebuah jaminan.
Tanah yang baik hanyalah modal utama dalam mempermudah pekerjaan serta meningkatkan hasilnya.
Jika tak diurus dengan baik, tanah yang subur juga tetap tidak akan menghasilkan potensinya dengan maksimal.
Itulah mengapa kita harus memahami seluk-beluk tentang jenis tanah serta mengaplikasikan cara menyuburkan tanah yang tepat.
Jenis Jenis Tanah di Indonesia dan Ciri-cirinya
1. Jenis Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang berasal dari endapan lumpur yang terbawa aliran sungai.
Akibat terbawa dari hulu, tanah aluvial umumnya ditemukan di daerah hilir dengan ciri tanah berwarna kecokelatan sampai abu-abu.
Pemanfaatan tanah aluvial sangat tepat bagi kebutuhan pertanian dari mulai padi sampai berbagai jenis palawija.
2. Tanah Andosol
Jenis tanah andosol yang berwarna cokelat keabu-abuan tersebut juga jenis tanah yang baik untuk pertanian dan perkebunan sebab tanahnya memiliki kualitas baik dan sangat subur.
Jenis tanah yang berasal dari proses vulkanik umumnya kaya akan mineral dan unsur hara, elemen yang menjadikan tanah sangat baik untuk tanaman.
Anda akan lebih mudah menemukan jenis tanah tersebut pada wilayah yang memiliki gunung berapi antara lain di wilayah Jawa, Bali, sampai Nusa Tenggara.
Baca Juga : Keindahan Anggrek Hitam Asli Papua, Begini Penampakannya!
3. Jenis Tanah Entisol
Tanah entisol adalah salah satu dari jenis jenis tanah yang berasal dari sumber yang sama seperti tanah andosol yakni dari gunung berapi.
Perbedaannya, tanah entisol berasal dari pelapukan material yang ditimbulkan dari letusan gunung berapi semisal pasir, debu, lapili, sampai lahar.
Oleh sebab itu, jenis tanah tersebut mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan tanah andosol dalam budi daya tanaman.
4. Tanah Grumusol
Tanah grumusol dihasilkan dari pelapukan batu kapur serta tuffa vulkanik jadi kandungan organik di dalamnya tidak begitu tinggi.
Dengan kandungan organik yang tidak begitu tinggi, tanah grumusol juga tidak terlalu baik kualitasnya jika digunakan menjadi lahan pertanian.
Anda dapat mengetahui tanah tersebut dari ciri-ciri utamanya yakni tekstur yang kering, rentan pecah, cenderung berwarna hitam, dan berada pada ketinggian 300 mdpl.
Baca Juga : Pupuk NPK, Vitamin Super untuk Tanah Gembur. Bisa Dibuat di Rumah!
5. Jenis Tanah Humus
Jika anda ingin membuka lahan pertanian dengan jenis tanah terbaik, maka anda dapat memilih jenis tanah humus.
Tanah humus mempunyai tingkat fertilitas yang sangat baik dengan kandungan mineral dan unsur hara yang tinggi sebab berasal dari pelapukan tanaman.
Tanah humus dapat dianggap menjadi yang terbaik daripada jenis jenis tanah lainnya di Indonesia.
Anda dapat menemukan jenis tanah tersebut hampir di seluruh wilayah Indonesia sebab inilah salah satu alasan kenapa tanah Indonesia disebut sangat subur.
6. Tanah Latosol
Tanah latosol kerap ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan ciri utamanya adalah berwarna merah dan teksturnya cenderung kasar.
Umumnya, jenis tanah latosol ditemukan di wilayah yang memiliki curah hujan tinggi dan di wilayah dengan ketinggian 300 sampai 1000 mdpl.
Sayangnya, kualitas tanah tersebut tidak terlalu subur sebab mempunyai kandungan aluminium dan zat besi yang cukup tinggi di dalamnya.
Baca Juga : 7 Manfaat Daun Bidara bagi Kesehatan, Bisa Mengusir Jin?
7. Tanah Organosol
Jenis tanah organosol kerap ditemui di kawasan yang mempunyai intensitas hujan tinggi dan cenderung mempunyai iklim yang basah.
Tanah yang kerap disebut menjadi tanah gambut tersebut mempunyai kandungan organik sebesar 30% dengan tambahan 20% kandungan pasir.
Walaupun terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti tanaman, tetapi kualitas unsur haranya rendah jadi kurang cocok bagi pertanian.
8. Tanah Inceptisol
Tanah inceptisol adalah hasil dari pelapukan batuan sedimen atau metamorf dan mempunyai warna kecokelatan, kehitaman, dengan campuran tanah keabu-abuan.
Ciri tanah inceptisol yang lainnya yaitu kandungan horizon kambil yang lebih sedikit dengan persentase kurang lebih hanya 25%.
Oleh sebab itu, jenis tanah tersebut sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit sampai perkebunan karet.
Posting Komentar